Waspadai Bahaya Rekam Jejak Digital, berikut resiko dan cara mengatasinya!

       

Platform digital tentunya sudah tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari ya friends! penggunaan media digital ini biasanya  digunakan dalam bidang akademisi untuk pembelajaran berbasis digital, kemudian di bidang bisnis komersil, contohnya Kopiyen Malang (Warkop), Jastip Arasa, Arasa Property, dan di bidang sosial, contohnya Media Digital EDUKIS INDONESIA (Edukasi Ekonomi Islam). 

A. Jejak Digital

Dalam menggunakan media digital semua yang kita lakukan tercatat atau terekam pada server, data-data yang kita tinggalkan yaitu:

  1. Riwayat pencarian, biasanya pada history cache di browser meskipun menggunakan mode samaran.
  2. Pesan teks, pesan dalam aplikasi chat dan internet termasuk pesan yang telah terhapus.
  3. Foto dan video, termasuk yang sudah terhapus.      
  4. Foto dan video yang ditandai (tag), baik yang disengaja atau tidak.
  5. Lokasi yang kita kunjungi di GPS terkoneksi menggunakan internet.
  6. Interaksi media sosial, seperti suka, berbagi, dll di media sosial.
  7. Persetujuan akses cookie dalam perangkat saat diminta oleh browser.

B. Potensi Jejak Digital

Dengan adanya rekam jejak digital ini bisa mengakibatkan adanya potensi bahaya yang mengancam, seperti:

  1.         Akses data pribadi

    Kerentanan atas data-data pribadi yang sangat mudah diakses dan digunakan oleh pihak pemroses maupun pihak lain tanpa sepengetahuan pemilik data.

       2. Pencurian identitas

    Data pribadi yang disimpan berpotensi digunakan untuk tindak kejahatan, pencurian rekening, hingga transaksi illegal menggunakan data identitas kita.

       3.  Doxing dan roaming


    Pencemaran nama baik dengan mengolah segala aktivitas digital yang pernah kita lakukan baik di website, blog, maupun media sosial.

C. Bagaimana Cara Agar Jejak digital kita aman?

Untuk menghindari potensi bahaya dari jejak digital ini alangkah baiknya kita untuk selalu berhati-hati serta terapkanlah beberapa cara berikut:

1.    1.   Tidak mengumbar data pribadi

Jangan bagikan identitas diri semaunya, seperti KTP, paspor, KK, dan sebagainya karena itu bahaya.

2.    2.  Pahami lingkup pertemanan

Saat berinteraksi, kenalilah siapa lawan kita dalam berinteraksi. Batasi diri untuk tidak gegabah membagi informasi.

3.    3. Unggah hal positif

Jangan hanya demi konten, kita beebangga memposting hal buruk. Ciberbullying, menghasut, ujaran kebencian, atau bahkan rasisme.

4.    4. Rajin untuk cek akun digital.

5.    5. Rawat jejak digital

Merawat jejak digital bisa dilakukan dengan cara:

a)    Cari tahu jejak digital kita, dengan mengetik nama di mesin pencari.

b)    Atur privasi di perangkat dan akun media sosial sesuai dengan target unggahan/konten.

c)    Periksa cookies di perangkat. Jika ada situs yang tidak dikenali mengirimkan cookies, segera blokir melalui pengaturan.

d)    Gunakan kombinasi yang kuat untuk kata sandi.

e)    Hapus aplikasi yang tidak terpakai.

f)     Selalu update system operasi dan antivirus

g)    Gunakan akun berbeda untuk berbagai kegiatan seperti belajar, bekerja, berbelanja, dll.


Ingat bahwa apapun yang sudah dibagikan di dunia internet akan tetap ada meski telah kita hapus.

Posting Komentar

0 Komentar